
Beberapa orang Dosen STKIP Kie Raha Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Wailegi Kecamatan Patani Kabupaten Halmahera Tengah. Sasaran kegiatan pengabdian itu pada pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) berkarya desa wailegi kecamatan patani yang dilaksanakan selama dua bulan, mulai bulan agustus sampai dengan september 2023. Kegiatan Pengabdian Dosen Pemula itu dibiayain oleh DRTPM Dikbud Ristek tahun anggaran 2023.

Usman Amiruddin saat dikonfirmasi mengatakan desa wailegi kecamatan patani memiliki banyak potensi desa baik itu potensi ekonomi, potensi pertanian, maupun potensi perikanan. Namun, masyarakat Desa Wailegi belum melihat hal ini sebagai potensi desa yang seharusnya secara bersama-sama dapat dikelola dengan baik dan saling membantu, meningkatkan pendapatan masyarakat. Saat ini, Desa Wailegi belum mampu untuk mengembangkan potensi desa yang ada untuk kesejahteraan masyarakat desa. Rendahnya kreatifitas sumber daya manusia di Desa Wailegi mengakibatkan banyak potensi dibiarkan dikelola mandiri oleh masyarakatnya dan tidak dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum. Saat ini, perlu dilakukan intervensi lebih lanjut terutama dalam hal pengelolaan BUMDES berkarya. Peran BUMDES berkarya diharpkan menjadi pilihan efektif masyarakat pesisir desa wailegi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain itu, kata Usman Kondisi Faktual Sumber Daya Manusia di BUMDes Berkarya Desa Wailegi Kec. Patani, Masing sangat terbatas, Kerja-kerja dalam menjalankan BUMDesa masih bertumpuh pada Ketua semata sebab sebagian pengurus masih belum memahami tugas pokoknya. Demi mencapai tujuan pelayanan dan pengembangan usaha BUMDesa yang maksimal, pelatihan secara terus menerus dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman terkait tugas dan fungsi pengurus, dengan melibatkan Stackholder di tingkat Desa dan Kecamatan, Serta Tenaga Pendamping Profesional. Perkembangan Usaha BUM Desa dan Unit Usaha BUM Desa pada Prinsipnya BUMDes dapat berkembang dengan baik jika di dukung oleh seluruh elemen yang terlibat dalam BUMDes, baik Pemerintah Desa, Pengawas, Pengurus dan Masyarakat Desa. Dalam perkembangan BUMDes Berkarya Desa Wailegi samapai saat ini masih terus berjalan, walau di akui masih sangat terbatas di berbagai aspek sebagai pendukung keberhasilan BUMDes. Kelemahan pembangunan pada tingkat desa antara lain disebabkan tidak hanya karena persoalan sumber daya manusia yang kurang berkualitas tetapi juga disebabkan karena persoalan keuangan. Pungkasnya.
Badan Usaha Milik Desa “ Berkarya” Desa Wailegi Kec. Patani, Pada Tahun 2019. Melalui hasil Musyawarah Desa yang di hadiri oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Tokoh-Tokoh Masyarakat dan masyarakat menyetujui Penyertaan Modal BUMDes sebesar Rp. 101,500,000. Modal Awal tersebut diperuntukkan untuk Unit Usaha Pengelolaan Ikan Rp101,500,000. Pemberdayaan masyarakat dan fasilitasi dari pemerintah untuk mengelola berbagai potensi ekonomi untuk kesejahteraan penduduk dan pembangunan desa, sampai saat ini tidak diagendakan sebagai prioritas oleh pemerintah daerah.
Usman juga berharap dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan para pengurus Bumdes Berkarya dalam memasarkan produknya dengan memanfaatkan digital marketing dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan berbasis nilai-nilai kearifan lokal Falgali atau tolong menolong. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dapat berjalan dengan lancar dan tertib berkat dukungan dari sasaran, aparat pemerintah desa wailegi, pengurus Bumdes Berkarya, sebagai peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Keberhasilan kegiatan ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pengetahuan peserta terkait digital marketing, setelah dilakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan.
Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan berjalan dengan baik. Para peserta memberikan respon yang aktif dalam simulasi produknya secara online dan menanyakan hal-hal yang belum dapat dipahami bersama dan mencari solusi yang terbaik. Diskusipun berlangsung aktif, bahkan para peserta saling memberikan pendapat berdasarkan pengalaman yang telah mereka lakukan.